perempuan yang bercinta dengan kopi

aku tak bisa membohongi diriku ketika aku masuk ke dalam keramahan aromamu. senyum yang tercipta diantara pahit yang tak binasa dan berpura-pura itulah yang seketika membuatku terpana. aku memendam rasa, padamu yang tertawa bersama khas cerita. aku menyimpan cinta, pada pandangan tajam yang menohok setia fana.

aku penggemar kecilmu yang doyan menyajikan semangkuk ceria ketika kau merasuk ke seluruh ruangan dengan baumu. kau hampir membunuhku sekali. namun aku tak peduli. aku sudah cinta setengah mati.

malaikat pernah bertanya mengapa aku mencintai kopi melebihi hati yang merona karena tertambat gairah. aku tidak pernah punya jawabannya. aku hanya mampu membiarkan peluh ini berbaur dengan aromamu yang kuat. aku menyukai setiap kali aliran darahku menghitam karena pelukan erat. aku menikmati setetes kenikmatan yang mendekati mati saat bentangan kafeinmu meracuni.

kau menjawab dengan sebuah tawa lebar yang memang tak pernah kutahu maknanya. siapa peduli? aku hanya butuh kau lindungi. aku butuh melenakan diri saat penat menjalar rata di seluruh vena dan perlahan membuat aku binasa. lebih baik aku binasa dengan nikmatmu yang mendera. aku tak rela ketika aku terbunuh suka yang memaksa, pandangan senang yang fana atau kebebasan yang menjerat. aku menyukai adamu. saat kau berada di lingkaran sadarku, mendesak masuk ke dalamku dan berkata, aku milikmu.

ps: aku menunggumu datang dengan harummu malam minggu untuk bercinta denganku.