BELAJAR DAN BERKEMBANG BERSAMA KOMUNITAS MERDEKA BELAJAR

This is my family. I have been a parent since 10 years ago, tapi tanpa disadari, aku dulu juga ikutan jadi bagian dalam proses tumbuh kembang adik-adik yang jaraknya cukup jauh dariku. It is not a new thing. Being “parents” dan “mengurus” anak.

Tapi ternyata aku menemukan berjuta perbedaan setiap harinya saat menjadi orangtua. Bukan hanya mengurus anak, aku juga belajar untuk mendidik mereka dari hal terkecil, dalam rumah. Karena orangtua lah guru pertama anak-anaknya. Dari orangtua lah anak-anak belajar untuk mengenal, berpikir, bertindak dan berperilaku. Dari orangtua lah anak-anak berlatih untuk berproses dan berkembang. Dan itu yang membuat aku, sejak 10 tahun lalu, punya janji sama diri sendiri buat terus bergerak dan berproses buat terus belajar jadi orangtua.


SIDINA COMMUNITY, sebuah ruang belajar buat pendidik di rumah

I met many people through many kind of communities. Dan satu hal yang aku pelajari, dalam sebuah komunitas, kita pun didorong buat belajar dan berkembang, nggak cuma as personal, tapi juga as parents. Makanya aku seneng pas tau ada SIDINA COMMUNITY yang mewadahi kami, para orangtua buat berkembang dan belajar plus jadi penghubung kami sebagai pendidik di rumah, dengan institusi sebesar Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Nggak bisa dipungkiri kalau 2 tahun pandemi ini bikin semua sistem pendidikan dan pembelajaran jadi berantakan. Yang aku maksud, sistem di anak-anaknya ya. Jam belajar jadi berantakan, pola dan gaya sekolahnya pun berbeda, cara mereka memahami materi pun diubah, bahkan ujian pun mengalami penyesuaian. Semua bikin kaget. Apalagi kita, sebagai orangtua yang biasanya berbagi tugas sama guru sekolah, kemudian dituntut, mau nggak mau  harus menggantikan juga peran guru sekolah, buat membimbing anak-anak memahami materi dan tugas. It is huge!

Aku pun sempat shock dan kelimpungan. So thanks to SIDINA COMMUNITY yang menyediakan ruang buat kami, para orangtua, untuk beradaptasi, belajar lagi dan saling menyupport untuk terus menyediakan atmosfer belajar yang menyenangkan bagi anak di rumah.

 



#MERDEKABELAJAR

Pasti semua kenal kan sama mas mentri Nadiem Makarim. Beberapa waktu ini beliau gencar mengupayakan gerakan Merdeka Belajar yang nggak cuma jadi program Kementrian, tapi juga jadi sebuah gerakan untuk membantu pelajar dan pendidik mencapai goal pendidikannya. Implementasi dari program Medeka Belajar selama pandemi kemarin terlihat dalam adanya keleluasaan guru untuk membuat rencana tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajarannya (sumber: bdkbandung.kemenag.go.id) dan juga memberi keleluasaan pada siswa untuk memilih pelajaran yang diminati agar bisa mengoptimalkan bakatnya (sumber: nasional.tempo.co).


REMBUK KOMUNITAS DALAM PERAYAAN HARDIKNAS 2022

Dan untuk merayakan HARDIKNAS tahun ini, 3 komunitas besar yang berkonsentrasi pada dunia pendidikan yaitu, Komunitas Kami Pengajar mewakili pendidik Indonesia, SIDINA COMMUNITY mewakili ibu-ibu pendidik di rumah, dan Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka yang jadi perwakilan pelajar itu sendiri, bersinergi dan berkolaborasi dalam bentuk Komunitas Merdeka Belajar dan menyelenggarakan REMBUK KOMUNITAS pada 24 Mei 2022 kemarin di Jakarta. Event ini sendiri dihadiri oleh mas Mentri Nadiem Makarim yang bersama dengan Komunitas Merdeka Belajar membahas poin-poin penting untuk Bergerak Bersama, Berdaya Bersama dan mempercepat transformasi kualitas pendidikan nasional, untuk menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Yup, this is not only a job for the ministry, atau pihak sekolah aja, pelajar, atau orangtua aja. Semua harus bersinergi, menyatukan visi dan misi, menyelaraskan pandangan, agar tercipta sebuah sistem dan ekosistem belajar yang menyenangkan untuk semua dan sebuah proses jelas dalam pencapaian goal pendidikan tiap individu tersebut. Karena menurutku, inilah inti dari Merdeka Belajar.

 

REKOMENDASI TIGA KOMUNITAS PEMBENTUK KOMUNITAS MERDEKA BELAJAR

Serunya nih, dalam event REMBUK KOMUNITAS kemarin, mas mentri malah dapet insight baru, 3 rekomendasi dari masing-masing komunitas terhadap program Merdeka Belajar ini. Dan dengan tangan terbuka, mas mentri menyambut rekomendasi tersebut. Aku mau share ya rekomendasi-rekomendasi dari ketiga Komunitas Merdeka Belajar ini.

Pertama, rekomendasi dari Komunitas Kami Pengajar yang disampaikan oleh Koordinator Regional Bali Nusa Tenggara, Ibu Luh Eka Yanthi adalah, bahwa Merdeka Belajar jadi kunci sukses dalam pemulihan pendidikan khususnya paska pandemic. Oleh karena itu, Komunitas ini berharap Kemendikbudristek dapat selalu melibatkan komunitas guru dan sekolah dalam menyukseskan implementasi program Merdeka Belajar itu sendiri di seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Dan sinergi Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak bisa jadi pendukung agar program ini dapat menjadi gerakan besar untuk perubahan kualitas pendidikan di Indonesia. Dan rekomendasi ini pun disambut baik oleh mas Mentri yang mengatakan ke depannya akan lebih mengembangkan kolaborasi dengan komunitas guru dan pendidikan di Indonesia agar goal Merdeka Belajar ini dapat tercapai.

Kedua, Koordinator Nasional Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka, Rizal Maula menyampaikan bahwa mereka berharap Kemendikbudristek dapat memberikan dukungan program Mahasiswa Penggerak agar bisa membawa dampak yang lebih luas lagi, dan mengajak alumni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) agar membantu menyukseskan program Merdeka Belajar di kalangan perguruan tinggi. Apresiasi pun diberikan oleh mas Mentri Nadiem Makarim atas semua dampak baik yang telah diciptakan di ruang perguruan tinggi oleh teman-teman di MBKM maupun alumni dan mendorong mahasiswa lainnya untuk ikut mendaftar dalam program ini dan mendukung kampus untuk mengembangkan program MBKM secara mandiri selain yang udah tersedia dari Kemendikbudristek.

Rekomendasi terakhir adalah dari founder SIDINA COMMUNITY, ibu Susi Sukaesih, yang mengatakan bahwa SIDINA COMMUNITY sebagai sebuah komunitas, mendorong orangtua untuk lebih aktif terlibat dalam sosialisasi dan penerapan program Merdeka Belajar ini. Dan ibu Susi berharap, Kemendikbudristek dalam memberikan ruang kolaborasi yang lebih besar bagi orangtua yang ingin terlibat dalam berbagai program untuk memajukan pendidikan. Hal ini juga diapresiasi oleh mas Mentri lho, bahkan mas Mentri mengatakan, kalau lewat gerakan Merdeka Belajar, pihaknya memrioritaskan keterlibatan orangtua dalam proses belajar anak, khususnya yang berkaitan sama pendidikan karakter.

 


Nah kan, belajar lagi haha. Jadi tersadarkan lagi kalau segala proses pembentukan karakter seorang anak itu emang dimulai di rumahnya. Makanya sebagai orangtua, nggak ada deh kata berhenti belajar atau santai aja biarin anak tau sendiri. Kita pun sebagai orangtua, baiknya menyediakan ruang yang nyaman untuk anak belajar dan berkembang, tanpa intervensi berlebihan, tapi tetap ada di sana untuk menemani, memberi pandangan baru pada mereka, anak-anak yang sedang belajar memahami hal-hal yang terjadi di kehidupan mereka.

Ah, I think I have talked too much today. Lama nggak ngepost tiba-tiba jadi serius dan ngoceh panjang lebar soal pendidikan hahaha. I am not an expert, but I wanna learn and share what I learn to you, my fellow parents. Karena menurutku bagian terpenting dari mempelajari sesuatu yang baru adalah berbagi ilmu tersebut ke lebih banyak orang. Semoga yang aku ceritain hari ini bermanfaat dan bisa kasih pandangan baru buatmu ya.

 

Semangat buat para pendidik di rumah!

Komentar

Postingan Populer