haven't met you yet
masih ingin disini?
iyah. masih terlalu sore untuk pulang. macet masih dimana-mana. aku benci harus terjebak di antara berpuluh kendaraan.
ya sudah. terserah kau saja, kalau memang lebih suka terjebak sepi disini sendiri.
bisa saja kau, Ji. sudah pulang sana!
benar kau berani disini sendiri?
iya, Ji. sudah, aku tak apa. pulanglah.
Lei, kalau kau mau kutemani, aku mau menemanimu, sampai kau bosan ada disini dan sampai berpuluh kendaraan diluar sana lenyap.
Ji, aku tak apa.
Lei, kenapa?
apanya yang kau tanyakan kenapa, Ji?
kenapa setiap aku ingin menemanimu, kau selalu menolakku. seakan aku tak pantas buatmu.
bilang apa kau ini? kenapa aku harus menganggapmu tak pantas untukmu?
caramu menolakku, caramu menghindar dariku, semuanya. apa memang aku sebegitu tak berharganya jika bersanding denganmu?
kau mulai mengada-ada, Ji. kau berlebihan menanggapinya. aku tak pernah berpikir begitu!
Lei, aku ingin menemanimu. disini dan dimanapun kau berada. bisa?
maaf, Ji. aku bukan menganggap kau tak pantas untukku.
lalu apa?
entahlah, Ji. aku tak tahu. aku tak punya jawabannya.
Lei, apa kau sudah punya kekasih? setahuku kau tak punya kekasih. tapi, kau terus menolakku mendekatimu. apa kau benar-benar punya kekasih?
tidak. belum.
lalu kenapa tak kau beri aku sedikit saja kesempatan?
aku punya janji, Ji. janji yang membuatku tak bisa membuka pintuku untukmu. maaf, Ji.
janji? pada siapa?
pada seseorang.
siapa?
seseorang.
kau tak tahu? bagaimana kau bisa berjanji jika kau tak tahu siapa dia? Lei, kau mengada-ada! kau tahu, alasanmu tak cukup kuat untuk menolakku!
aku tahu siapa dia, Ji.
siapa?
seseorang. sudah kukatakan kan? aku sudah berjanji untuk setia padanya. jadi aku tak bisa menerima orang lain, Ji. tolong mengerti itu.
aku akan mengerti jika kau beri tahu siapa orang itu. siapa namanya?
aku tak tahu namanya.
kau gila! bagaimana bisa?
bisa, Ji. aku tahu aku menyayanginya dan aku sudah berjanji padanya untuk menunggu dia datang.
dia tidak ada, Lei!
dia ada, Ji. dia ada. dia hanya belum muncul. aku cuma butuh menunggu sedikit lagi. aku cuma belum bertemu dengannya. itu saja.
September hari ketiga di tahun 2009
iyah. masih terlalu sore untuk pulang. macet masih dimana-mana. aku benci harus terjebak di antara berpuluh kendaraan.
ya sudah. terserah kau saja, kalau memang lebih suka terjebak sepi disini sendiri.
bisa saja kau, Ji. sudah pulang sana!
benar kau berani disini sendiri?
iya, Ji. sudah, aku tak apa. pulanglah.
Lei, kalau kau mau kutemani, aku mau menemanimu, sampai kau bosan ada disini dan sampai berpuluh kendaraan diluar sana lenyap.
Ji, aku tak apa.
Lei, kenapa?
apanya yang kau tanyakan kenapa, Ji?
kenapa setiap aku ingin menemanimu, kau selalu menolakku. seakan aku tak pantas buatmu.
bilang apa kau ini? kenapa aku harus menganggapmu tak pantas untukmu?
caramu menolakku, caramu menghindar dariku, semuanya. apa memang aku sebegitu tak berharganya jika bersanding denganmu?
kau mulai mengada-ada, Ji. kau berlebihan menanggapinya. aku tak pernah berpikir begitu!
Lei, aku ingin menemanimu. disini dan dimanapun kau berada. bisa?
maaf, Ji. aku bukan menganggap kau tak pantas untukku.
lalu apa?
entahlah, Ji. aku tak tahu. aku tak punya jawabannya.
Lei, apa kau sudah punya kekasih? setahuku kau tak punya kekasih. tapi, kau terus menolakku mendekatimu. apa kau benar-benar punya kekasih?
tidak. belum.
lalu kenapa tak kau beri aku sedikit saja kesempatan?
aku punya janji, Ji. janji yang membuatku tak bisa membuka pintuku untukmu. maaf, Ji.
janji? pada siapa?
pada seseorang.
siapa?
seseorang.
kau tak tahu? bagaimana kau bisa berjanji jika kau tak tahu siapa dia? Lei, kau mengada-ada! kau tahu, alasanmu tak cukup kuat untuk menolakku!
aku tahu siapa dia, Ji.
siapa?
seseorang. sudah kukatakan kan? aku sudah berjanji untuk setia padanya. jadi aku tak bisa menerima orang lain, Ji. tolong mengerti itu.
aku akan mengerti jika kau beri tahu siapa orang itu. siapa namanya?
aku tak tahu namanya.
kau gila! bagaimana bisa?
bisa, Ji. aku tahu aku menyayanginya dan aku sudah berjanji padanya untuk menunggu dia datang.
dia tidak ada, Lei!
dia ada, Ji. dia ada. dia hanya belum muncul. aku cuma butuh menunggu sedikit lagi. aku cuma belum bertemu dengannya. itu saja.
September hari ketiga di tahun 2009
bikin yang real story dong ibu penulis :D
BalasHapuskalau real story nanti banyak yang marah ke kamu, Thur...hehehe
BalasHapus