sikat gigi ini menunggu pemiliknya



pagi ini dia masih aku bangunkan untuk sekedar terjaga...meneleponnya sekali dua kali baru bisa membuatnya tersadar dari mimpi. pasti di seberang sana dia masih menutup mata merahnya meski mulutnya sudah mampu berbicara.

dia akan pergi hari ini. siang ini sebuah pesawat akan menerbangkannya ke ibukota. satu tempat yang sangat tidak ingin kusinggahi sebagai tempat tinggal nanti.

mendengar suaranya yang parau, lelah dan sedih yang berbaur, sedikit menyesakkanku meski aku tahu aku harus bisa membuatnya lebih bahagia dengan pilihannya tanpa sebuah keberatan dariku. "aku ikhlas kamu pergi kesana, tapi inget pulang yank..."
dia tersenyum di seberang sana. aku tak melihat, tapi mendengar sedikit suara tanda bibir yang terkembang.

telepon sudah ditutup. aku mengakhiri pembicaraan pagi kami dengan pesan hati-hati. beranjak mandi lalu berganti. kantor dan pekerjaanku tidak pergi ke jakarta pagi ini, jadi hidupku tidak berhenti.

sejenak sebelum pergi, pandanganku tertuju pada satu sikat gigi berwarna biru yang kami beli di indomaret batu dua hari yang lalu. dia lupa membawanya lagi. sikat gigi itu tergelatak tanpa punya arti. kuambil dan kuletakkan di samping tempat tidurku. tak mungkin melemparkannya ke jakarta atau memaksa mengantarkannya ke juanda sebelum dia pergi. biar saja sikat gigi itu tertinggal disini. meski sekarang sikat gigi ini jadi tak begitu berarti.


sayang, cepet pulang yah. sikat gigi ini menunggu pemiliknya datang kembali.


october 5, 2009

Komentar

Postingan Populer