terlambat cinta

"kamu dimana?"
"di hatimuuu..."
"basi!"
"lah kan emang aku slalu di hatimu, beb? apa udah nggak?"
"yank, basi banget sih! aku serius ini, kamu lagi dimana?"
"mau dimana-mana juga aku tetep di hatimu kok, bebiii..."

-klik-

sambungan terputus. dia marah nampaknya. ah udah ah, biarin aja, ntar juga baik sendiri. aku tetap melaju tenang di perjalanan. seikat bunga mawar dan sekotak cokelat putih sudah siap aku hadiahkan buatnya.

yup, it's valentine. sekali-kali, aku pengen kasih kejutan ke dia. udah lama kami pacaran, tapi nggak sekalipun pernah sayang-sayangan atau tuker hadiah di hari kasih sayang. kami biasa sibuk. mungkin karena aku punya cafe yang pasti sibuk bikin event di setiap valentine tiba, atau dia yang kerja di eo dengan jadwal padat di tanggal 14 februari.

dua belokan lagi sampai. udah nggak sabar rasanya ngeliat mukanya yang cemberut karena aku telat jemput. yah, maunya sih nggak telat, cuma pesanan bunga ini tadi belum kelar, jadi mau nggak mau musti nunggu. nggak rugi kok, buket mawarnya cantik banget.

blackberry ku berbunyi. darinya. dia sepertinya marah sekali. maaf ya sayang, bentar lagi aku sampai. bbm sengaja kubiarkan bertanda R tanpa kubalas.

kurogoh kembali kotak di saku celana. oh aman. cincin sudah siap.

aku mau hari ini benar-benar jadi hari yang tak terlupakan buat kami. aku sudah siap. setelah membiarkannya menunggu bertahun-tahun, aku akhirnya siap. aku mau melamarnya, menjadikannya istriku yang sah. ah, dia pasti langsung bilang iya! secara selama ini dia sering bertanya kapan aku akan meresmikan hubungan ini dengannya.

aku tersenyum sendiri. di bayanganku hanyalah senyumnya yang terkembang sempurna dan pipi yang bersemu malu. dia pasti langsung memelukku.

ibuku sudah tau. aku sudah bercerita tentang keinginanku melamarnya. minggu depan rencananya kami sekeluarga akan mampir kerumah untuk memintanya secara resmi.

belokan terakhir.

mendadak jantungku berdebar kencang. aku tersenyum lagi, mungkin ini efek aku akan melamar.

di depan ada orang berkerumun. mobilku terhenti sebelum bisa berbelok ke kantornya. aku turun. mendekat. melihat sosok yang tergeletak dan dikerumuni masyarakat.

jantungku berdetak makin kencang. seseorang menyentuh bahuku.

"Dan, lu yang sabar, ini tadi kejadian cepet banget, gue udah telpon ambulance. lu tunggu disini dulu ya?"

mendadak aku lemas. kulihat dia yang mukanya tertutup koran bekas. sambil bergetar kupegang nadinya. tiada.

"tadi dia kayaknya mau nyebrang, cuma nggak liat jalan. kata orang sibuk mainin hapenya. lu yang sabar yah..."

dengan segera kuambil blackberry di saku baju yang tadi berbunyi belum kubuka. darinya, yang masih sempat menulis 2 kata. "luv u" katanya.

dan aku terlambat menyadarinya.

Komentar

  1. merinding bacanya...^_^

    moment vallentine yg sangat tragis...

    BalasHapus
  2. hehe, maaf bikin merinding, just not feeling good to write sumthin happy that time :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer