dia - episode satu
dia disana. menatap lekat kedua mataku yang sedang menaruh sekian kagum pada wajahnya yang nyaris sempurna. dia terlihat begitu hebat dengan semua yang ada dirinya. Tuhan memang slalu punya cara untuk bekerja dengan luar biasa.
suara tidak lagi bernyawa diantara kami yang tertawa dengan mata. detak jarum di jam dinding ruangan ini pun seperti raja yang tak pernah kehilangan tahta. berkuasa.
dingin menusuk. bukan karena hembusan angin yang membunuh. bukan juga karena deruan malam yang menggema.
dia tidak binasa dalam tatapannya.
hanya aku, hanya aku yang membiru. memalu. menunduk terduduk.
sembari menunggu, kembali, dia menyebut namaku...
...
lalu pergi bersama pagi.
suara tidak lagi bernyawa diantara kami yang tertawa dengan mata. detak jarum di jam dinding ruangan ini pun seperti raja yang tak pernah kehilangan tahta. berkuasa.
dingin menusuk. bukan karena hembusan angin yang membunuh. bukan juga karena deruan malam yang menggema.
dia tidak binasa dalam tatapannya.
hanya aku, hanya aku yang membiru. memalu. menunduk terduduk.
sembari menunggu, kembali, dia menyebut namaku...
...
lalu pergi bersama pagi.
dan tidak pernah ada cerita di pagi hari...hmmmm....as always
BalasHapus