from the corner of Killiney Kopitiam
Selepas arisan di food loft Grand City February lalu, saya berniat bertemu seorang teman di salah satu coffee shop di mall baru itu. Setelah bertanya pada Dadit, seorang temang yang jadi PR nya Grand City, saya mendapat satu rekomendasi coffee shop yang dari namanya aja belum pernah saya datangi. Killiney Kopitiam.
Killiney Kopitiam ini berasal dari sebuah kedai kopi pinggir jalan di Singapura berpuluh tahun yang lalu, lalu berkembang, hingga bisa menjadi seperti sekarang.
Seperti halnya kopitiam (warung kopi) Melayu lain, permainan kayu dan nuansa tradisional begitu kentara disini. Kaca buram warna-warni dan meja marmer yang dingin memang tak pernah lekang dimakan jaman.
Lalu apa yang saya dan Teguh, teman saya dari Voila, coba disini? Nah ini dia menu yang kami pesan.
Killiney Love Story yang manis untuk saya.
Dan Fratio Cookies yang renyah untuk Teguh.
Kami berbincang sambil ngopi dari jam 4 sore. Tempat dan suasananya yang nyaman bikin betah berlama-lama disini. Dan saya pikir, coffee shop ini cukup ramai untuk ukuran tempat baru di mall baru.
Menjelang malam dan perut mulai keroncongan, akhirnya bergulirlah dua menu ini.
Singaporean Laksa dan Char Kee Kwetiau ini pun mengisi perut kami dengan sempurna. Tepat setengah sepuluh kami baru beranjak dari sudut kedai kopi ini setelah puas menikmati kopi manis di sore itu.
Killiney Kopitiam ini berasal dari sebuah kedai kopi pinggir jalan di Singapura berpuluh tahun yang lalu, lalu berkembang, hingga bisa menjadi seperti sekarang.
Seperti halnya kopitiam (warung kopi) Melayu lain, permainan kayu dan nuansa tradisional begitu kentara disini. Kaca buram warna-warni dan meja marmer yang dingin memang tak pernah lekang dimakan jaman.
Lalu apa yang saya dan Teguh, teman saya dari Voila, coba disini? Nah ini dia menu yang kami pesan.
Killiney Love Story yang manis untuk saya.
Dan Fratio Cookies yang renyah untuk Teguh.
Kami berbincang sambil ngopi dari jam 4 sore. Tempat dan suasananya yang nyaman bikin betah berlama-lama disini. Dan saya pikir, coffee shop ini cukup ramai untuk ukuran tempat baru di mall baru.
Menjelang malam dan perut mulai keroncongan, akhirnya bergulirlah dua menu ini.
Singaporean Laksa dan Char Kee Kwetiau ini pun mengisi perut kami dengan sempurna. Tepat setengah sepuluh kami baru beranjak dari sudut kedai kopi ini setelah puas menikmati kopi manis di sore itu.
Komentar
Posting Komentar