sepasang hujan di ubud
"kau sedang di ubud"
"aku tahu"
"lihat apa yang kau lakukan sekarang. duduk termenung di sebuah kafe sendirian menatap hujan. sibuk memainkan kotak-kotak keyboard netbukmu itu. apa gunanya?"
"apa aku salah kalau memilih duduk disini dan berbagi denganmu disana?"
"tak ada yang salah. tapi kenapa tak kau nikmati waktumu di ubud?"
"hujan. ubud hujan"
"ada payung. hotelmu pasti punya payung. nyatanya juga sekarang kau bisa duduk di kafe itu. pasti pakai payung kan?"
"tidak. aku menerobos hujan untuk kemari. hotelku di seberang jalan. aku tak perlu payung"
"ya sudah. keluarlah. nikmati hujan! kau suka hujan kan?"
"iya, tapi tidak sendirian"
"berpasanganlah dengan hujan!"
"hujan tak pernah sendirian. dia tak perlu pasangan"
"tapi kau perlu. berjalanlah keluar kafe penuh asap itu. hiruplah wangi hujan yang dinginnya menembus kulitmu. rasakan bebasmu. ingat kata-kata yang pernah kau ucapkan padaku itu dulu?"
"ingat"
"lalu?"
"aku sedang tak ingin berteman hujan. aku mau kau disini"
"perlu kita bahas lagi hal ini?"
"ini semestinya jadi liburan kita. kita yang mustinya berpasangan. bukan hujan"
"aku juga rindu, tapi tolonglah. kau tahu kan kenapa aku harus disini?"
"mustinya kita jadi sepasang hujan hari ini"
"sayang..."
"hujan makin lebat diluar"
"aku harus pergi. sudah saatnya operasi sebentar lagi"
"tapi hujan masih disini"
"maafkan aku. nikmati ubudmu ya. aku tunggu kau pulang besok malam"
"tapi hujan masih ingin disini..."
-dalam lebat, bau kopi panas yang hebat dan kerinduan yang melekat kuat-
"aku tahu"
"lihat apa yang kau lakukan sekarang. duduk termenung di sebuah kafe sendirian menatap hujan. sibuk memainkan kotak-kotak keyboard netbukmu itu. apa gunanya?"
"apa aku salah kalau memilih duduk disini dan berbagi denganmu disana?"
"tak ada yang salah. tapi kenapa tak kau nikmati waktumu di ubud?"
"hujan. ubud hujan"
"ada payung. hotelmu pasti punya payung. nyatanya juga sekarang kau bisa duduk di kafe itu. pasti pakai payung kan?"
"tidak. aku menerobos hujan untuk kemari. hotelku di seberang jalan. aku tak perlu payung"
"ya sudah. keluarlah. nikmati hujan! kau suka hujan kan?"
"iya, tapi tidak sendirian"
"berpasanganlah dengan hujan!"
"hujan tak pernah sendirian. dia tak perlu pasangan"
"tapi kau perlu. berjalanlah keluar kafe penuh asap itu. hiruplah wangi hujan yang dinginnya menembus kulitmu. rasakan bebasmu. ingat kata-kata yang pernah kau ucapkan padaku itu dulu?"
"ingat"
"lalu?"
"aku sedang tak ingin berteman hujan. aku mau kau disini"
"perlu kita bahas lagi hal ini?"
"ini semestinya jadi liburan kita. kita yang mustinya berpasangan. bukan hujan"
"aku juga rindu, tapi tolonglah. kau tahu kan kenapa aku harus disini?"
"mustinya kita jadi sepasang hujan hari ini"
"sayang..."
"hujan makin lebat diluar"
"aku harus pergi. sudah saatnya operasi sebentar lagi"
"tapi hujan masih disini"
"maafkan aku. nikmati ubudmu ya. aku tunggu kau pulang besok malam"
"tapi hujan masih ingin disini..."
-dalam lebat, bau kopi panas yang hebat dan kerinduan yang melekat kuat-
wah mbak... sepertinya kangen kangen kangen sekali ya? :(
BalasHapusselamat merindu yh...:-D
BalasHapusbtw suka ngopi di jakarta coffee house yh ?, hmmm sdh coba kopi "si petung"nya ?
2 ayu: iya! rindu teramat berat! hehe
BalasHapus2 andri: makasih :p baru sekali sih ngopi di jakarta coffee house. blm smpet ksana lagi. belum nih, enak ya si petung nya? kok baca2 rasanya hits banget hehe, gimana menurutmu? btw, kok hafal bgt kl itu di jakarta coffee house?
panggil mba ah :D
BalasHapusNgopi di saat hujan dan menunggu seseorang sungguh nikmat...
BalasHapushmm...kangen tulisan +ngopi bareng kamu bung... hehe....
BalasHapus2 fanny: ayo ngopi!
BalasHapuskebetulan waktu awal pembukaan itu tempat, saya dan teman2 diundang kesana sm bori (sang roaster). dan saya paling suka sm kopi "si petung" dan "java raung" dgn menu kopi tubruknya.
BalasHapussekedar saran ajh sih mbak, klo mau coba itu kopi, lebih baik jgn pake gula deh. biar terasa sensasinya.
btw suka ngopi jg mbak ?, lain kali boleh klo saya kirim sampel kopi untuk mbak nilai bersama teman2ny... (klo mau, bisa kirim alamat kntrnya ke email saya : andri.edisi.terbatas@gmail.com)
terima kasih.
hai mas Andri!
BalasHapuswah, pesennya aku inget2 deh nanti buat bekal kl ngopi lagi di jakarta coffee house.
eh beneran mau kirim sample kopi ke kantor aku? woooo, aku seneng sekali kalau beneran. aku email alamatnya ya? bunch of thanks!
btw, are you doing some coffee business?
hmmm, bisa dibilang begitu, tp kopi hanya sebagai salah satu item produk yg saya pegang di divisi saya.
BalasHapusbtw betulan aku kirimi nanti, tp setelah kopinya dicoba brng teman2ny, tlong diberi komentar (sejujur-jujurny) yh :-D.
saya tunggu alamat kirimnya yh.
udah aku kirim ke email mas Andri yaaaa
BalasHapusthank you
BalasHapushttps://sttsaptataruna.ac.id/forum/t/352