Sekejap Bali

sempat mengendap jadi draft sejak November lalu, akhirnya saya upload juga cerita singkat ini.

--

ini kedua kalinya pergi ke Bali dan sama sekali nggak nyenggol yang namanya liburan. berkantor pusat di Bali memang menjanjikan untuk singgah ke pulau dewata dan tentunya tanpa biaya *sorak sorai bergembira*. tapi ya terimalah konsekuensinya, ada fasilitas untuk datang kemari, jadi saya harus bekerja *nari hula-hula*

Dengan pesawat pagi, di Rabu yang membahagiakan ini, setelah senin lalu mencicipi UGD karena sesak napas di Senin yang lalu, saya pun akhirnya terbang ke Bali.

Ambil penerbangan pagi dengan harapan (harapan orang kantor pusat) saya bisa sampai di siang hari dan langsung ngantor, saya pun pasrah akan jadi seperti apa pagi ini. Kepagian nyampe bandara dan belum makan, saya merasa beruntung si ibu kos hari ini baik sekali dengan bawain sekotak kue selepas saya pamit tadi pagi.



lumayan kan? hehe...

sampai di Bali, karena orang-orang pada ribet sepertinya, akhirnya tak ada yang menjemput dan saya pun memutuskan untuk ambil taksi langsung ke kantor. Turun taksi, pake high heels, nenteng tas tangan berat plus sebuah koper dan tas pakaian yang padat, saya pun masuk kantor dengan deg-deg an. Kenapa deg-deg an? Karena akan ada meeting tahunan langsung dengan pak bos selepas saya bernafas di dalam kantor.

Masuk kantor. Menyapa semua orang. Lalu menyapa bos. Bos nampak gembira. Dia tertawa. Pertanda bagus. Dan memang, ini pertanda bagus. Beberapa menit kemudian, bos ngajak makan siang, lalu ngobrol, lalu balik kantor, lalu nyiapin berkas buat ke Singapore esok hari, lalu bagi-bagi bekal buat transport disana, lalu dianterin ke hotel. Meeting nya? Bos nya lupa. Lagi senang hati riang gembira dan janji meeting tahunan yang rencananya akan jadi ajang pemenggalan kepala saya pun menguap begitu saja. HA! Bahagia? Ah, tentu saja.

Sampai hotel dianter pak bos dan istrinya dengan wanti-wanti besok harus bisa bangun pagi karena dapet pesawat pagi. Bagitu cek in, udah muka lecek, bawaan seabreg, dan kelaperan tiada tara, oleh mba resepsionisnya saya disuruh nunggu karena PRM hotel itu mau ketemu dan menyapa. Matinak. Lengkap. Ketemu klien dengan muka rancu. Untung si mba cantik ini paham lalu mempersilahkan segera masuk kamar dan beristirahat.

Di kamar. Kebiasaan. Bukannya mandi buru-buru trus siap-siap keluar sama Mixmediers lainnya buat makan, malah foto-foto dan buka email dulu.

Hotel ini bernama Bali Dynasti, berbentuk resort dan berada di Kuta Selatan, dalam hotel chain Prime Plaza Hotel. Kalau ingin lihat-lihat, silahkan mampir di http://www.balidynasty.com/

Suasana hotel-hotel di Bali memang selalu terasa beda dengan hotel yang ada di Surabaya. Entah mungkin karena Bali memang tempat orang untuk beristirahat, berwisata (kecuali saya yang selalu kemari untuk bekerja).

Kamar saya cukup besar. Sayang ga dapet king bed :(. Tak apa lah, tetap nyaman kok.






lalu buru-buru pergi bareng dita, yani, fanny dan putri buat makan malam yang terlampau malam.

esok paginya saya sudah segera check out karena ada pesawat pagi ke Singapore.

Komentar

Postingan Populer