bukan puisi #3

Hei kamu, ya kamu, lelaki berjanggut tipis yang termangu di ujung rinduku. Masih membisu? Dingin menusukmu, tapi kutahu tidak membekukanmu.

Ada sekotak kelu yang terbaca saat kamu duduk di dekat jendela. Menanti siapa?

Matamu memandang lepas, tak ada gemas seperti dulu waktu kita sering bertemu. Berubah kah kamu?

Apa karena aku tak lagi muncul minum kopi bersamamu disini? Atau karena kini aku hanya ilusi?


Komentar

Postingan Populer